Menurunnya daya beli masyarakat belakangan ini semakin menjadi topik kontroversial. Ketika harga barang dan jasa naik, masyarakat cenderung lebih selektif dalam mengelola pengeluarannya.
Dengan kondisi seperti itu, timbul pertanyaan apakah penggunaan jalan tol seperti tol Serang-Panimbang masih menjadi pilihan yang efektif? Muhammad Albagir, Head of Strategic Marketing and Development PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, mengatakan banyak kondisi nyata yang harus dipenuhi.
Untuk faktor kenyamanan, dengan menggunakan jalan tol, pengemudi dapat mempersingkat waktu tempuh dan menghindari kemacetan sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman,” kata Albagir dalam keterangannya kepada ZonaPercaya.
eski dikenakan biaya, namun kemudahan yang didapat membuat waktu perjalanan menjadi lebih efisien. Biaya operasional kendaraan dapat ditekan dengan menggunakan jalan tol, seperti biaya bahan bakar, karena jarak yang lebih pendek dan kondisi jalan yang lebih baik.
Lewat Jalan Tol Lebih Hemat Bahan Bakar
Sementara itu, faktor produktivitas tercermin dari waktu tempuh yang lebih singkat saat menggunakan jalan tol, terutama bagi mereka yang bekerja atau berbisnis.
Oleh karena itu, faktor keselamatannya lebih tinggi dibandingkan jalan raya, sehingga membantu meminimalkan risiko kecelakaan.
Baca Juga: Cara Supaya Suami Mau Bantu Pekerjaan Rumah Tangga
Walaupun jalan tol adalah jalan tol, namun jika mempertimbangkan manfaat yang didapat, penggunaan jalan tol bisa menjadi pilihan yang lebih efisien, terutama bagi mereka yang membutuhkan kecepatan dan keselamatan dalam berkendara.
Kata Albagir. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk saat ini sedang membangun dan mengoperasikan Tol Serang-Panimbang yang terkoneksi dengan jaringan Tol Trans Jawa dan menghubungkan tiga kabupaten/kota di Banten satu sama lain.
Dirancang sepanjang 83,67 kilometer dan terdiri atas tiga seksi, seksi Serang-Rangkasbitung 1 sepanjang 26,5 kilometer beroperasi mulai Desember 2021.
Jadi seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,1 kilometer; dan Seksi 3 Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer yang saat ini dalam tahap pelaksanaan konstruksi dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2025.
Dengan beroperasinya jalan terburuk ini, waktu tempuh menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Ujung Kulon Geopark Nasional, serta destinasi wisata lainnya di Banten Tengah dan Selatan dari Jakarta hanya berjarak 2-3 jam saja.
Selain itu tol ini juga bisa digunakan “Mempercepat mobilitas, meningkatkan aksesibilitas dan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan perekonomian daerah di Provinsi Banten,” tutup Albagir.